Monday 16 March 2015

Dahlan Iskan adalah salah seorang korban PHP Jokowi


Dahlan Iskan adalah salah seorang korban PHP Jokowi. Dulu dia percaya, mendukungnya, bahkan mengerahkan semua media massa di bawah Jawa Pos Group untuk mendukung Jokowi.

Kini Dahlan Iskan "mengasingkan diri" ke Amerika Serikat, mungkin untuk intropeksi dan membenahi diri.

Mungkin pak Dahlan Iskan pun sedang berpikir keras, bagaimana caranya agar dia bisa membantu mengawal NKRI agar tetap utuh dan terselamatkan.

Dari akun facebook Nanik S Deyang, seorang pendukung Prabowo yang boleh dibilang sangat militan, Dahlan Iskan menyampaikan kondisi Indonesia saat ini tambah kacau.

My sohib (Dahlan Iskan) barusan ngirim foto kok jadi 10 tahun lebih muda setelah di Amrik ya... "Deyang kok tambah kacau ya keadaan"....Saya hanya jawab, "Kebenaran yg saya sampaikan tdk pernah meleset, meski sy panen dibully hingga kini".

Tulis Nanik S Deyang di akun facebooknya, Senin (16/3/2015). 

Pak Dahlan Iskan sudah sadar melihat realita Indonesia saat ini. Semoga Anda para Jokowers yang masih tertipu, semoga suatu saat nanti Anda sadar bahwa selama ini Anda hanya dibohongi oleh pencitraan palsu.

Mungkin pak Dahlan Iskan pun sedang berpikir keras, bagaimana caranya agar dia bisa membantu mengawal NKRI agar tetap utuh dan terselamatkan.
Sementara Anda para Jokowers yang masih tertipu, semoga suatu saat nanti Anda sadar bahwa selama ini Anda hanya dibohongi dan ditipu mentah-mentah.
NB: Foto diambil dari akun pribadi Nanik S Deyang. Ini adalah foto yang dikirim oleh Pak Dahlan Iskan untuknya.

Tuesday 10 March 2015

Suara Yang Menyentuh Hati Dari Penjara

Suara Yang Menyentuh Hati Dari Penjara

Kisah haru pemuda penghafal Al-Quran, Muhammad Jamaluddin (23), yang mengalunkan ayat-ayat al-Quran dari balik penjara terus menjadi viral di jejaring sosial.

Kisah Muhammad Jamaluddin ini mulai terkuak semenjak Ramadhan tahun 2014 lalu,  ketika ia dikirim ke Penjara Machang setelah Mahkamah Majistret Kota Bharu, Malaysia, menjatuhkan hukuman penjara 6 bulan karena dianggap tak memiliki dokumen resmi.

Kebiasaan di penjara yang sering melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dengan suara yang merdu rupanya direkam dan diunggal ke laman Youtube. Sejak itulah banyak orang memperbincangkannya.

Sejak viral rekaman berdurasi 2 menit 29 detik itu mulai tersebar di situs-situs sosial terutama Youtube dan Facebook, berbagai respon positif diterima dari masyarakat seluruh negara.

Video yang dirilis di youtube oleh the FILEM ini memperdengarkan suara Muhammad Jamaluddin di balik penjara saat membacakan potongan Surat Al Qalam [68] ini sangat menyentuh. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Malaysia, Mohamad Khalid Shariff dan Direktur Jenderal Imigrasi, Aloyah Mamat sempat memantau sendiri perkembangan pria yang kini diangkat menjadi imam muda dari penjara itu.

Semenjak lantunan suaranya diunggak di jejaring sosial, iadidaulat menjadi imam shalat fardu dan terawih di penjara di mana ia ditahan.

Bahkan, menurut sumber media-media Malaysia, negara tetangga Indonesia itu juga tidak akan melepaskan peluang untuk memastikan remaja yang diibaratkan mutiara berharga itu pulang kembali ke asalnya dan bisa membangun kehidupan di Malaysia.

Beberapa pejabat Malaysia bahkan berencana menjadikan Muhammad Jamaluddin menjadikan anak angkat.

Awalnya Muhammad Jamaluddin disangka berasal dari Rohingya, namun setelah ditelusuri ibunya berasal dari Thailand dan ayahnya berasal dari Kamboja.

Menurut Kepala Polisi Daerah Kota Bharu, Asisten Komisioner Azham Othman dikutip Bernama, Muhammad ditangkap penduduk desa pertama kali di Taman Uda Murni, Pengkalan Chepa 18 Juni 2014 dengan dugaan mencuri namun tak ada bukti. Belakangan dia dijerat hukum karena tak miliki dokumen perjalanan yang sah.

“Bagaimana pun ia dilepaskan karena tidak ada bukti dan ditahan kembali pada keesokan hari karena tidak ada dokumen perjalanan yang sah,” kata Azham.

Sejak suaranya banyak diunggah di Youtube membuat Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi turut berkeinginan menjadikannya sebagai anak angkatnya.

Ahmad Zahid mengatakan ini dalam konferensi pers pada Majelis Berbuka Puasa bersama warga kementerian di Masjid Al-Mujahiddin Kompleks Perumahan Polisi, Tabuan Jaya  tahun lalu.

Menurut Ahmad Zahid, jika usahanya memproses dokumentasi remaja itu berhasil, ia berencana menjadikan Muhammad menjadi pembantu imam di Ma’ahad Tahfiz miliknya di Melaka.

Meski demikian, ia menegaskan tidak akan mencampuri urusan pengadilan yang telah menjatuhkan hukuman enam bulan penjara atasnya karena kesalahan berada di Malaysia melebihi masa yang ditentukan.

“Urusan menghukum ini adalah urusan pengadilan, maka saya tidak bisa menghina pengadilan dengan mengabaikan apa yang diputuskan” katanya. (Hidayatullah)

***

Berikut video Suara Muhammad Jamaluddin Hafidz Quran di Penjara Menchang Menggetarkan Hati